Selasa, 17 November 2009

mengatasi rasa kecewa

Pernah merasa kecewa???maybe yes..maybe no…tapi absolutely banyak orang pernah mengalami yang namanya kecewa. Perasaan yang satu ini merupakan salah satu dari sekian banyaknya kelemahan manusia di bumi ini yang bisa muncul kapan saja, dimana saja tanpa memandang pangkat, jabatan, dan derajat manusia itu sendiri. Perasaan kecewa ini muncul oleh berbagai macam sebab entah karena sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan kita,tidak bisa meraih sesuatu yang kita inginkan, dikhianati, ditinggalkan, dilupakan, disakiti de..el..el. Makanya kecewa bisa bikin Be Te alias bad mood, menangis terisak-isak, uring-uringan tak berujung bahkan sampai luapan emosi yang tak terkendali. Apalagi kalo sampai dipendem dalam-dalam…wah gawat darurat!Jangan sampai bo!karena akan jadi akar kepahitan dalam hidup kita. Kalo hati kita jadi pahit…maka akal sehatpun hilang entah kemana, yang bercokol di diri kita hanyalah hal-hal negative ya putus asalah, ya tidak Pe-de lagilah, ya dendamlah, ya mudah tersinggunglah, ya bencilah, ya timbul niat jahatlah, ya emosi tingkat tinggilah ya tidak percaya lagi dengan Tuhan sampai meninggalkan Tuhan. Bahkan yang terparah manusia dapat mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri..(Hiiiih..Serem!). Waduh…ternyata efek dari kecewa itu dahsyat bo!!makanya perasaan kecewa itu jangan dipelihara apalagi disayang-sayang karena hanya jadi penyakit yang akhirnya berakibat fatal buat hidup kita hari ini dan masa depan. So…kudu cepat diberesin secepat-cepatnya.Trus gimana dong caranya buat mengusir jauh-jauh rasa kecewa itu???simak beberapa hal yang bisa kita lakuin, yukk!

1. Cooling Down
Kita harus menenangkan diri dulu saat rasa kecewa itu datang, berdiam diri sejenak untuk merenungkan hal yang simple tapi penting yaitu kita memang tidak bisa lari dari perasaan kecewa karena harus diakui perasaan itu ada dalam hati kita. Tapi bermanfaatkah untuk kita jika disimpan dalam hati??adakah membuat hati kita dan hidup kita menjadi lebih baik jika perasaan kecewa itu kita pelihara dalam diri kita??apakah membuat kita menjadi kuat dan tegar untuk memandang serta menerima kenyataan hidup???Memberi dampak positif atau negatifkah buat perkembangan jiwa kita saat ini dan selanjutnya???Sanggupkah menopang langkah kita untuk melangkah maju meraih masa depan yang lebih baik lagi???? Jawabannya absolutely tidak…tapi renungkan aza dulu deh masing-masing pribadi karena kejujuran jawaban itu hanya ada didalam hati nurani kita masing-masing. Asal jangan pake esmosi ye..tapi pake kepala dingin!!

2. Bicara
Bicaralah dengan orang terdekat ya sahabat, ya ortu, ya pacar atau siapa saja yang bisa kamu percayai , atau bicara sama Tuhan lewat doa. Luapkan unek-unekmu sepuas-puasnya biar hatimu plong tidak ada lagi beban. Paling tidak bisa membuatmu bernafas lega dan mengeluarkan energi negative dalam diri kamu. Walau tidak bisa kasih solusi yang tepat tapi setidaknya ada yang menghibur, kasih pendapat atau masukkan sama kamu. Memang sih ngga gampang cari orang-orang yang bisa dipercaya. Tapi kamu bisa selalu curhat sama Tuhan Lho!!Dia sangat paling bisa dipercayai. Bicaralah!!!Dia pasti mendengar..walau saat kita curhat nda langsung ada jawaban kaya kita curhat sama teman. Tapi percayalah, jawaban Tuhan akan nyata dalam hidup kita dengan berbagai bentuk yang sering tanpa kita sadari, asal kita mau “Percaya” dengan iman.
3. Positif Thinking
Be positif thinking!!singkat tapi susah sekaleee prakteknya..pasti ada aza virus negative thinkingnya ikut nangkring saat kita kecewa. Tapi satu hal yang perlu kita pahami betul…segala sesuatu yang Tuhan izinkan terjadi dalam kehidupan kita adalah salah satu cara memproses kita supaya menjadi lebih baik lagi sebagai seorang pribadi, tambah rendah hati, tambah murni motivasinya, tambah kuat, tambah tegar, tambah dewasa, tambah mengandalkan Tuhan dalam setiap perkara dalam kehidupan kita. Bukan buat menghancurkan diri dan kehidupan kita loh..tapi menguji sekaligus menguatkan langkah kita untuk menghadapi kenyataan-kenyataan hidup di dunia ini yang tak selamanya sesuai dengan yang kita pikirkan dan inginkan.
4. Sadar bahwa manusia itu punya kelemahan
Semua manusia itu punya kelemahan tidak ada yang sempurna, jadi sangat alamiah sekali masih bisa berbuat kesalahan dan khilafan entah tidak sengaja maupun emang disengaja. Dan karena kita sama-sama manusia biasa maka kitapun sedang sama-sama belajar untuk menjadi lebih baik lagi menuju ke kesempurnaan itu walau tidak dapat 100% sempurna ye….Lagian bukankah kita juga masih bisa mengecewakan orang baik kita sadari maupun tidak???. So, dengan menyadari realita siapa kita sebagai manusia yang punya kelebihan dan kelemahan akan membuka mata hati kita untuk menerima keadaan.
5. Selesaikan
Jika kamu kecewa,jangan disimpan dan dipelihara perasaan itu!!!Sesegera mungkin diselesaikan sebelum menjadi penyakit kronis yang mengkontaminasi hati dan hidup kita lebih banyak lagi. Jika kecewa dengan keadaan…bereskan itu dengan belajar menerima realita dengan lapang dada dan ikhlas.Jangan jadikan itu sebagai batu sandungan tapi jadikan itu sebagai pelajaran berharga untuk diambil hikmahnya.Jadikan itu sebagai motivasi yang memacu diri kita untuk lebih dan terus memperbaiki diri serta meningkatkan kualitas diri, terus berjuang dan melangkah maju untuk menjadi dan mendapatkan hal yang lebih baik lagi. Jika kecewa dengan seseorang…bereskan dengan orang yang bersangkutan, bicarakan dan jelaskan secara baik-baik permasalahannya. Tapi jangan pake emosi dan egois ye ketika berbicara agar ditemukan jalan keluarnya. Jikapun tak ada jalan keluar dan orang bersangkutan tidak ada niat atau itikad baik…tidak masalah yang penting dari kita sendiri sudah ada niat untuk menyelesaikannya selanjutnya terima realita yang ada dengan besar hati!!!
6. Terima Apa Adanya
Kita udah hapal luar kepala kalo manusia itu tidak sempurna artinya semua manusia di bumi ini punya kelemahan. Jadi supaya kita nih nggak mudah kecewa, ya belajar untuk menerima orang itu apa adanya, belajar menerima bahwa tidak semua bisa seperti yang kita inginkan, tidak semua bisa kita raih. Mungkin situasi atau keadaan masih bisa kita rubah walau tidak 100% sempurna tapi kalo manusia??kita nggak bisa mengubah orang, Cuma Tuhan yang sanggup karena Dia yang menciptakan kita. Ya apa kekurangan atau kelemahan orang itu mestinya diperlengkapi dengan kelebihan kita. Tapi…kalo orang itu melakukan kesalahan, jangan sungkan untuk menegurnya asal dengan bahasa yang sopan truss sambil lihat situasi kondisi nya juga ya. Jangan asal nyablak negur orang ntar bukannya buat orang sadar eh malah jadi tambah kacau…Well, bijaksanalah dalam menilai, berpikir, bersikap.
7. Forgiveness
Nah, ini obat yang paling manjur buat penyakit kecewa ini yaitu mengampuni. Simple seh…tapi susahnya dipraktekkan coz kudu harus datang dari hati dan dilakukan dengan tulus. Kalo cuma diucapkan di mulut tapi di hatinya tetep aza lengket kecewa, itu mengampuni aspal (asli tapi palsu). Sudah mau mengampuni setulusnya tapi nggak bisa ngelupain yang terjadi, itu juga nggak 100% mengampuni bo! So, mengampuni 100% adalah mengampuni dengan setulus hati dan melupakan apa yang udah terjadi. Biarkan itu semua jadi masa lalu. Kita nggak bisa mengubah masa lalu tetapi kita bisa mengambil pelajaran berharga dari masa lalu untuk jadi lebih baik lagi ke depan. Tetap kasihi dan doakan orang yang sudah membuat kita kecewa. Itu suatu pertanda hati kita udah beres dan nggak menyimpan kecewa itu lagi. Ada satu kalimat yang bagus “ Kecewa itu biasa, tapi memaafkan itu luar biasa”
8. Fokus pada hal-hal Positif
Terlalu fokus dengan diri sendiri tanpa memandang, bercermin, belajar dari kehidupan orang lain juga akan membuat kita rentan terhadap yang namanya kecewa. Kita akan selalu merasakan diperlakukan tidak adil, sepertinya nggak ada yang peduli dan mengasihi kita, masalah kita masalah paling banyak, rumit dan berat dari masalah yang ada di bumi ini, paling dan paling dari segala yang ada…Coba buka diri kita, fokuskan pada hal-hal positif yang terjadi bukan hanya dalam kehidupan kita pribadi tapi juga orang lain. Belajar berbagi, menolong, membahagiakan orang-orang disekitar, belajar dari pengalaman hidup dari orang-orang sekitar kita sehingga kita memahami makna mengucap syukur dalam segala perkara, makna mengandalkan Tuhan dalam segala hal, makna mengampuni dengan tulus, dan makna ketegaran saat masalah itu datang. Dengan focus pada hal-hal positif kita akan tau bagaimana kita mengendalikan diri saat diri kita diserang virus kecewa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2009 This Best. Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Wordpress by Wpthemescreator