Selasa, 17 November 2009

perbedaan=2 atau perbedaan=1

Kita diciptakan oleh Tuhan satu paket lengkap dengan kelemahan sekaligus kelebihan yang tidak bisa terpisahkan satu sama lain. Tidak ada kesempurnaan dalam diri kita agar ada keseimbangan dalam hidup kita itu sendiri. Dengan kelebihan yang kita miliki kita bisa mempergunakannya untuk pengembangan pribadi dan peningkatan kedewasaan diri kita dalam menjalani kehidupan di bumi ini. Kita bisa mempergunakan kelebihan kita untuk hal-hal positif baik untuk diri sendiri, untuk orang lain maupun untuk lingkungan di sekitar kita. Sedangkan kelemahan kita sebagai penyeimbang sehingga kita tidak menjadi sombong, tinggi hati dan angkuh dengan kelebihan yang kita punyai. Mengajarkan kita untuk menghargai orang lain dan menerima kelemahan orang lain sebagai suatu hal yang wajar. Membuat kita menyadari bahwa kita tidak bisa hidup sendiri tapi kita memerlukan orang lain dalam kehidupan kita.

Seperti adam dan hawa, kita pun diciptakan untuk hidup berpasang-pasangan oleh Tuhan, laki-laki dan perempuan. Lewat rancangan-Nya yang agung dan mulia Ia juga yang mempertemukan sepasang laki-laki dan perempuan serta menyatukan mereka dalam ikatan kudus sebuah pernikahan. Namun…saat sebuah pernikahan menjadi sebuah biduk rumah tangga dimana ada 2 pribadi yang berbeda dengan kekhasannya tersendiri harus mengarungi kehidupan nyata dengan pernak perniknya yang tidak selalu indah maka biduk rumah tangga itupun akan diperhadapkan pada suka duka, baik buruk, susah senang sebuah perjalanan kehidupan manusia di bumi. Ada yang sukses bertahan dan terus bertumbuh semakin kuat, ada yang mulai separuh nafas namun berusaha terus maju. Namun ada pula terseok-seok sampai jatuh bangun untuk tetap bertahan. Tapi yang paling parah adalah situasi dimana biduk rumah tangga tersebut tidak bisa dipertahankan lagi karena berbagai macam alasan dari yang masuk akal sampai yang tidak, akhirnya membawa perjalanan sebuah pernikahan itu pada sebuah perpisahan.

Perpisahan yang damai tanpa konflik bukanlah suatu masalah tapi seringkali bahkan kebanyakan perpisahan yang terjadi akan selalu meninggalkan luka yang akhirnya akan jadi akar kepahitan untuk kedua belah pihak. Perpisahan yang terjadi sering diwarnai oleh kebencian tak berujung satu sama lain walau kadang tanpa disadari.

Kenapa harus ada perpisahan???bukankah perpisahan yang diwarnai oleh kebencian seringkali diakibatkan karena kita tidak bisa menerima seorang sebagaimana adanya dia???sedangkan masalah ekonomi, keluarga, orang ketiga, dan setumpuk persoalan kehidupan lainnya hanyalah bumbu pelengkap yang menambah semakin runyam sebuah perpisahan. Namun pada dasarnya saat kita sudah tidak bisa menerima pasangan kita sebagaimana adanya dia maka dengan sendirinya akan bermunculanlah masalah demi masalah sampai titik tak terkendali sehingga akhirnya terjadilah perpisahan.

Saat menikah, kita adalah 2 pribadi yang berbeda dengan kelemahan dan kelebihan masing-masing. Setelah menikah bahkan sampai punya anakpun kita tetap 2 pribadi yang berbeda, karena maksud Tuhan menyatukan kita dalam sebuah pernikahan kudus adalah untuk saling melengkapi kelemahan dan kelebihan satu sama lain. Bukan untuk menyatukan 2 pribadi yang berbeda, karena sampai kapanpun sebuah perbedaan tidak akan pernah dapat disatukan tapi bisa berjalan bergandengan dan bekerjasama untuk 1 tujuan.

So, jangan pernah berpikir bahwa seiring waktu kita bisa mengubah pasangan kita dan menjadikan dia ideal seperti yang kita mau…tidak akan pernah bisa. Jikapun bisa itu hanya membuat pasangan kita bukan lagi menjadi dirinya sendiri karena telah terjadi pembunuhan karakter tanpa kita sadari.Dia bisa jadi seperti yang kita inginkan tapi bukan menjadi dirinya sendiri…apa gunanya???Apa gunanya sebuah kepura-puraan yang hanya bersifat sementara karena sesuatu yang dipaksakan tak akan pernah abadi. Seperti kita hidup dalam mimpi yang kapan saja bisa terbangun dan kembali ke realita sebenarnya.

Seseorang yang perfeksionis (menghendaki kesempurnaan) akan banyak mengalami kekecewaan dalam hal ini, karena memaksakan kesempurnaan hanya akan membuat kita kecewa dan akhirnya akan merembet pada munculnya masalah-masalah baru yang semakin memperburuk keadaan. Sebab tidak seorangpun di dunia ini yang sempurna, jikapun ada manusia yang sempurna maka ia takkan memerlukan pasangan hidup dan orang lain karena sebuah kesempurnaan takkan pernah bisa menerima kelemahan orang lain.

Satu-satunya cara terbaik agar hubungan itu langgeng adalah saling mengerti satu dengan yang lainnya.Bagaimana caranya??dengan saling menopang di dalam kelebihan dan saling menerima di dalam kelemahan masing-masing. Simple tapi prakteknya sangat sulit dilaksanakan. Tapi tidak ada yang tidak mungkin asal sebagai pasangan mau terus belajar dan tak pernah lelah untuk selalu memperbaiki diri satu sama lain dalam sebuah pernikahan. Dan di atas semuanya itu, kenakanlah kasih Kristus sebagai pengikatnya agar tetap utuh, kuat, terjaga dan terpelihara sampai di ujung waktu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2009 This Best. Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Wordpress by Wpthemescreator